Alasan Anggun Dukung dan Berteman Dengan Kaum LGBT
Sejak pernikahan sesama jenis atau LGBT diresmikan di Amerika beberapa waktu lalu, pro dan kontra bermunculan di mana-mana. Seperti diketahui, banyak sekali yang menentang hubungan sesama jenis, meski tak sedikit pula yang mendukungnya, seperti salah satunya Anggun C Sasmi.
Lewat situs Qureta, pelantun Mimpi ini baru saja membuat sebuah artikel yang bercerita tentang lingkungan sekitarnya yang dipenuhi dengan para pria penyuka sesama jenis. Menurut Anggun, menjadi gay bukanlah sebuah jalan hidup yang mereka pilih dan hal itu tak bisa dihindari lagi.
“Agama sepatutnya menjadi panutan hidup yang indah yang memberi kedamaian, mengajarkan toleransi, cinta dan tanpa kebencian. Cinta adalah hak asasi manusia.„
Anggun C Sasmi
Entah kenapa saya selalu mempunyai kemudahan berkomunikasi dengan para gay. Mungkin karena mereka ganteng, lucu, pintar, kreatif, dalam dan juga karena tidak ada sisi ambiguitas antara saya yang perempuan dan mereka yang lelaki. Tetapi ada satu poin yang jauh lebih penting dari yang tampak di permukaan. Hampir semua mempunyai background yang tidak mudah karena orientasi seksual mereka. Kebanyakan dari mereka 'dibuang' oleh keluarga, korban bully dan bahkan korban kekerasan atau homofobia,"
Nah, hari Minggu (12/6) kemarin, dunia dibuat geger dengan aksi penembakan di klub malam Pulse, Orlando yang merupakan tempat berkumpulnya kaum gay. Total ada sekitar 50 nyawa melayang pada insiden mengerikan tersebut.
Anggun sendiri beberapa kali menuliskan bela sungkawanya untuk para korban di insiden penembakan tersebut. Namun sayangnya, malah banyak sekali komentar-komentar bernada jahat dan kejam yang diberikan netizen. Ya, beberapa dari mereka menghina kaum LGBT, bahkan parahnya ada yang menyebut jika kaum LGBT pantas dibunuh.
Kejadian tragis di Orlando sangat memukul. Kesedihan ini bukan hanya dirasakan oleh kaum LGBT tetapi juga oleh seluruh dunia. Seluruh dunia? Ya, tetapi sayangnya bukan oleh seluruh manusia. Melalui Twitter, Instagram dan Facebook, saya mengungkapkan kesedihan saya. Saya unggah beberapa foto dengan caption yang saya harap bisa menerjemahkan kesedihan, kekecewaan dan harapan saya. Tapi, sekali lagi, saya terpukul. Kaget membaca banyaknya komentar yang tidak hanya mensyukuri kematian para korban, menghina kaum LGBT, bahkan ada yang mengungkapkan bahwa peristiwa itu adalah sesuatu yang normal," sambung Anggun.
"Tadinya saya menganggap pandangan mereka yang berkomentar seperti itu sebagai pandangan orang tertutup dan tak-berpendidikan. Tetapi, masalahnya bukan di situ. Kita hidup di era informasi yang memberi akses ke semua orang untuk mengetahui segala hal, yang tadinya tidak diketahui. Di era ini, jika kita buta informasi itu artinya kita memilih untuk buta. Dan di luar keputusan setiap orang untuk 'tidak ingin tahu', otomatis ada pemilihan informasi yang selektif. Mereka hanya bisa bergerak dan hanya bisa bertanggap dalam hal yang mereka kuasai saja, tidak ada ruang untuk jenis informasi, ide atau opini lain. Artinya tidak ada kemungkinan untuk bisa membuka mata," tegasnya
Pelaku dari penembakan biadab itu ditengarai adalah seorang pria bernama Omar Mateen. Ia adalah seorang anggota ISIS yang ironisnya juga pelanggan tetap di klub malam 'Pulse'. Nahas, nyawa Omar sendiri juga harus berakhir ketika dirinya ditembak mati di tempat oleh tim SWAT yang datang.
"Omar Mateen pelaku pembunuhan di Orlando adalah warga negara Amerika keturunan Afghanistan. Pers di dunia sangat cepat mengambil kesimpulan antara negara asalnya dan agamanya. Dan dengan banyaknya aksi terorisme yang terjadi belakangan ini dengan mengatasnamakan Islam, membuat kaum Muslim di mana pun mereka berada menjadi kambing hitam. Profil sang pembunuh sudah tersebar di internet. Omar adalah seorang Muslim, sudah cerai dan ternyata sering mengunjungi Gay Club 'Pulse' tempat di mana pembunuhan berlangsung. Konon sang pelaku adalah seorang homoseksual yang frustrasi. Kebenaran bukan hanya satu dan hidup tidak sesempit lubang kunci. Setiap manusia berhak memiliki kebutuhan berbeda dengan yang lain tanpa mengganggu siapa pun. Andai saja Omar Mateen tahu bahwa sesungguhnya dia telah memenjara dirinya sendiri. Agama sepatutnya menjadi panutan hidup yang indah yang memberi kedamaian, mengajarkan toleransi, cinta dan tanpa kebencian. Cinta adalah hak asasi manusia," pungkas tulisan Anggun.
Well, Anggun yang secara tegas mendukung kaum LGBT tak jarang dihujat netizen. Kalau KLovers? Setuju dengan pendapat Anggun di atas atau tidak?
0 comments:
Post a Comment